AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA
Dibuat untuk Memenuhi Tugas PKKMB FEB 2019



Disusun oleh :
SILVERIN OYAMA
AKUNTANSI



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019-2020


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas PKKMB Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang, dan saya telah semaksimal mungkin dalam mengerjakan makalah ini.
Namun saya masih merasa banyak kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu saya sangat mengharapkan sekali kritik dan saran yang bersifat membangun bagi saya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan pembaca umumnya.

           





Karawang,  Agustus 2019


Penyusun



x


DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................x
Daftar Isi.......................................................................................................................................xi
BAB I               PENDAHULUAN
a.      Latar Belakang Masalah...................................................................................................1
b.      Rumusan Masalah............................................................................................................2
c.       Tujuan...............................................................................................................................3

BAB II              ISI
a.      Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia.................................................................4
b.      Sejarah Akuntansi Sumber Daya Manusia.......................................................................4
c.       Ruang Lingkup Akuntansi Sumber Daya Manusia…………………………………………………….…5
d.      Tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia........................................................................5
e.      Metode Pengukuran Akuntansi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Pandangan Segi Biaya (Cost Based)………………………………………………………………………………..……………………..6
f.        Pengakuan Akuntansi Sumber Daya Manusia……………………………………………………………..8
g.      Kendala dalam Mengaplikasikan Akuntasi Sumber Daya Manusia…………………….…….10

BAB III             PENUTUP
a.      Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………..……11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………….12




xi


BAB I
PENDAHULUAN
a.      Latar Belakang Masalah
Perusahaan jasa dan industri, baik yang berskala besar maupun kecil, membutuhkan
baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang memadai bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat berperan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, mendayagunakan sumber daya lain dalam perusahaan, dan menjalankan strategi bisnis secara optimal.
Bagi suatu perusahaan secara keseluruhan sumber daya manusia merupakan kekayaan
yang sangat berharga. Dengan perencanaan dan pengendalian sumber daya manusia akan membantu pihak manajemen untuk :
1. Mengembangkan, mengalokasikan, menghemat, memanfaatkan, dan mengevaluasi
sumber daya manusia dengan baik dan apakah sudah sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai
2. Memudahkan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sumber daya manusia
untuk memanajemen sumber daya manusia secara baik maka diperlukan informasi
tentang sumber daya manusia yang akurat dan relevan. Akuntansi sumber daya
manusia memberikan informasi kuantitatif maupun kualitatif kepada manajemen
mengenai pemenuhan, pengembangan, pengalokasian, kapitalisasi, evaluasi, dan
penghargaan atas sumber daya manusia.

Akuntansi sumber daya manusia pada dasarnya memberikan pandangan berbeda dengan akuntansi konvensional dan memberikan solusi atas kelemahan-kelemahannya dengan memasukkan nilai manusia dalam laporan keuangan sebagai unsur aktiva.





1

Adapun faktor biaya yang merupakan bagian dari pengukuran ini yaitu biaya untuk merekrut, memilih, memperkerjakan, melatih dan mengembangkan aktiva manusia. Karena itulah akuntansi sumber daya manusia bukan hanya suatu sistem yang mengukur biaya dan nilai manusia dari suatu organisasi, tetapi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana me-manage manusia sebagai sumber daya organisasi. Perusahaan sangat menginginkan adanya peningkatan kualitas kinerja perusahaan yang ditandai dengan peningkatan nilai perusahaan.
Peningkatan nilai perusahaan ini dikarenakan perusahaan harus menghadapi berbagai hal seperti kemajuan teknologi yang selalu berubah, pembatasan oleh berbagai peraturan pemerintah, penyusutan ketersediaan sumber daya alam, persaingan nasional dan internasional, tuntutan kelestarian lingkungan hidup,maupun kegiatan kolektif para karyawan. Salah satu hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan peningkatan sumber daya manusia baik dari segi kualitas maupun kuantitas perusahaan agar perusahaan dapat unggul dalam persaingan usaha. Selain itu, perusahaan menginginkan adanya pengurangan biaya atas merekrut, memilih, memperkerjakan, melatih dan mengembangkan karyawan karena perusahaan telah mengelola sumber dayanya sejak bekerja di perusahaan tersebut.


a.      Rumusan Masalah
1.      Apakah akuntansi sumber daya manusia itu?
2.      Bagaimana sejarah akuntansi sumber daya manusia tersebut?
3.      Apa saja ruang lingkup akuntansi sumber daya manusia?
4.      Apa tujuan akuntansi sumber daya manusia?
5.      Bagaimana pengakuan akuntansi sumber daya manusia?
6.      Bagaimana kendala dalam pengaplikasian akuntasi sumber daya manusia?




2
b.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan akuntansi sumber daya manusia
2.      Untuk mengetahui bagaimana sejarah akuntansi sumber daya manusia tersebut
3.      Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup akuntansi sumber daya manusia
4.      Untuk mengetahui tujuan akuntansi sumber daya manusia
5.      Untuk mengetahui bagaimana pengakuan akuntansi sumber daya manusia
6.      Untuk mengetahui apa kendala dalam pengaplikasian akuntasi sumber daya manusia



















3


BAB II
ISI
a.      Pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia
Akuntansi sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengidentifikasikan dan mengukur data tentang sumber daya manusia dan menyampaikan informasi tersebut kepada mereka yang berkepentingan.

b.     Sejarah Akuntansi Sumber Daya Manusia
Bidang akuntansi sumber daya dikembangkan sejak tahun 1960-an. Dalam struktur ekonomi pertanian dan industrial tingkat modal manusia jauh lebih rendah dibandingkan saat ini. Teori dan metode akuntansi tidak memperlakukan baik manusia atau investasi dalam manusia sebagai aktiva (kecuali budak, yang dipandang sebagai properti). Tetapi dengan semakin pentingnya modal manusia pada tingkat perekonomian secara keseluruhan, serta pada tingkatan perusahaan individual, sejumlah besar riset telah dirancang untuk mengembangkan konsep dan metode akuntansi bagi manusia sebagai aktiva. Bidang ini dikenal sebagai “akuntansi sumber daya manusia”.
Akuntansi Sumber Daya Manusia adalah suatu pengakuan bahwa orang-orang merupakan modal manusia maupun aktiva manusia. Teori ekonomi dari modal manusia didasarkan pada konsep bahwa manusia memiliki keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang merupakan bentuk dari modal, yang disebut dengan “modal manusia”. Menurut Theodore Schultz menyatakan bahwa “para pekerja telah menjadi kapitalis tidak hanya dari difusi kepemilikan saham perusahaan sebagaimana yang terjadi dalam dongeng, tetapi dari akuisisi pengetahuan dan keterampilan yang memiliki nilai ekonomi.




4
Akuntansi sumber daya manusia juga telah mengembangkan dari tradisi yang paralel dalam manajemen karyawan yang dikenal sebagai “aliran sumber daya manusia” yang didasarkan pada pemikiran bahwa manusia adalah sumber daya organisasional yang berharga dan oleh karena itu harus dikelola sebagai sumber daya yang berharga.

c.      Ruang Lingkup Akuntansi Sumber Daya Manusia
Akuntansi sumber daya manusia terbagi atas dua, yaitu :
1.      Personal Cost Accounting
Personal cost accounting merupakan biaya yang berhubungan dengan fungsi proses manajemen personalia dalam pencarian dan pengembangan sumber daya manusia. Biaya-biaya ini terdiri dari biaya rekrutmen, seleksi, wawancara,penempatan, pelatihan, dan kerugian yang dialami oleh perusahaan karena berkurangnya produktifitas.

2.      Human Asset Accounting
Human asset accounting berkaitan dengan akuntansi untuk biaya tenaga kerja sebagai aset, artinya segala biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan sumber daya manusia tersebut dianggap sebagaiaktiva perusahaan.

d.     Tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia
Tujuan akuntansi sumber daya manusia adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Kuantitatif
            Mampu meningkatkan manfaat laporan keuangan karena memberikan informasi kuantitatif atas sumber daya manusia bagi pemakainya yang bervariasi misalnya manajemen dan investor dalam pengambilan keputusan.








5
2. Metode Penilaian
            Untuk memberikan metode penilaian terhadap utilisasi sumber daya manusia.

3. Teori Model
            Untuk memberikan suatu teori dari variabel-variabel yang relevan untuk menjelaskan nilai manusia terhadap organisasi formal, untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang relevan, dan untuk mengembangkan model yang ideal untuk pengelolaan sumber daya manusia.

Adapun tujuan penerapan akuntansi sumber daya manusia adalah sebagai berikut.

1. Menyediakan informasi yang dibutuhkan manajer dalam menggunakan human resource secara efektif dan efisien
2. Menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen dalam memperoleh, menempatkan, melatih, mengembangkan, mengkonversi, mengevaluasi, menilai, dan menghargai human resource.
3. Menyediakan alat pengukuran cost  dan value dari manusia bagi organisasi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.
4. Memotivasi manajer untuk mempertimbangkan akibat pengambilan keputusan usaha atas human resource.

e.      Metode Pengukuran Akuntansi Sumber Daya Manusia Berdasarkan Pandangan Segi Biaya (Cost Based)
Konsep yang digunakan dalam metode pengukuran dari akuntansi sumber daya manusia meliputi :
·         Mencari investasi sumber daya manusia melalui proses kapitalisasi.
·         Mencatat bagian dari kapitalisasi yang telah dikonsumsi dengan menggunakan metode amorisasi yang di tentukan.






6
·         Mencatat dan mengakui kerugian bila keahlian dari pengetahuan sumber daya manusia tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi atau mengakui kerugian akibat perputaran yang tinggi.
·         Melaporkan dan membicarakan dengan pihak-pihak yang berkepentingan mengenai perubahan dan kondisi investasi akuntansi sumber daya manusia.
Metode pengukuran dari segi biaya adalah sebagai berikut.
1)      Metode pengukuran non moneter
Metode pengukuran non moneter pada Human Resource Accounting (HRA) menggunakan variabel-variabel tertentu dalam menyajikan informasi mengenai nilai sumber daya manusia, seperti inventarisasi keterampilan dan kemampuan pekerja, dan pengukuran sikap atau tingkah lakunya. Pengukuran ini lebih relevan digunakan untuk pihak intern terutama untuk mengukur prestasi kerja level manajemen dari tingkat bawah sampai tingkat atas.

2)      Metode pengukuran moneter
Metode pengukuran moneter Human Resource Accounting dengan menggunakan Human Resource Cost Accounting (HRCA). “Human Resource Cost Accounting merupakan metode pengukuran HRA yang mengukur dan melaporkan  seluruh biaya yang timbul untuk pencarian, pengembangan dan pengantian tenaga sebagai sumber daya organisasi” (Amin, 1994). Pada dasarnya metode HRCA ini terdapat dua metode pengukuran yaitu sebagai berikut.

1. Metode Biaya Historis (Historical Cost of Human Resource)
      Metode ini menghitung dan mengkapitalisasi seluruh biaya yang berkaitan dengan penerimaan dan pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan yang selanjutnya diadakan



7
pengamortisasian biaya-biaya tersebut selama estimasi umur manfaat yang diharapkan dari aktiva tersebut, dan dengan mengakui kerugian penghapusan aktiva atau mempertinggi nilai aktiva bila terdapat tambahan biaya yang dapat memperbesar manfaat potensi aktiva.

2. Metode Biaya Pengganti (Replacement Cost of Human Resource)
Metode ini terdiri dari penaksiran biaya pengganti sumber daya manusia yang sudah ada dalam perusahaan, biaya-biaya tersebut akan meliputi biaya penerimaan pegawai, penyeleksian, penggajian, pendidikan dan pelatihan, penempatan, dan pengembangan karyawan baru untuk mencapai tingkat keterampilan yang ada. Keunggulan utama metode ini adalah metode ini merupakan suatu pengganti yang baik bagi nilai ekonomi aktiva karena berdasarkan pertimbangan pasar untuk menentukan hasil akhir. Hasil akhir ini umumnya dimaksudkan untuk secara konseptual sebagai ekuivalen dengan nilai ekonomis seseorang. Namun pada metode biaya pengganti terdapat beberapa kelemahan, antara lain :

1.    Suatu perusahaan mungkin mempunyai seorang karyawan yang   nilainya dianggap lebih besar dari pada biaya pengganti untuknya.

2.    Kemungkinan tidak ada pengganti yang sepadan untuk suatu aktiva manusia tertentu.

3.    Setiap manajer yang diminta untuk menaksir biaya pengganti seluruh organisasi manusia kemungkinan akan kesulitan untuk melaksanakan dan manajer yang berbeda akan memperoleh taksiran yang berbeda pula.




8


a.      Pengakuan Akuntansi Sumber Daya Manusia
ASDM telah disepakati bersama di kalangan akuntan sebagai bagian dari asset perusahaan yang sangat besar kontribusinya dalam memberikan mafaat ekonomis masa depan ke perusahaan. Upaya memasukkan sumberdaya manusia sebagai asset dalam neraca terganjal karena harus memenuhi kriteria pengakuan sebagai asset perusahaan.
IASB Framework dalam Mirza, dan Holt (2011) mendefinisikan assets sebagai “a resource controlled by the entity as a result of past events and from which future economic benefits are expected to flow to the entity”. Artinya, asset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan memberikan pengembalian ekonomis kepada entitas.
Dilihat dari definisi aset diatas, maka SDM dapat dikategorikan sebagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sebagai akibat dari kegiatan masa lalu (perekrutan, pelatihan dan pengembangan kemampuan SDM dalam perusahaan) yang diharapkan akan memberikan pengembalian kepada perusahaan. Kelemahannya, dalam akuntansi konvensional yang dirancang untuk menilai semua asset yang dimiliki oleh perusahaan, tidak terdapatnya pengukuran dan penilaian SDM dengan alasan asset manusia bukanlah asset yang bertahan lama dan sangat berpindah sehingga sulit untuk melakukan proses evaluasi dengan menggunakan metode secara formal. (Nicoline, 2010).
Dalam praktiknya, perusahaan akan mengeluarkan biaya tertentu dalam proses untuk mendapatkan SDM yang memiliki standar dan kualitas yang diinginkan oleh perusahaan. Biaya – biaya yang di maksud adalah menyangkut hal yang dikeluarkan perusahaan untuk biaya untuk seleksi, penerimaan, pelatihan dan pengembangan kemampuan SDM dalam perusahaan. Oleh karena itu, untuk menerapkan ASDM maka harus ada metode atau pendekatan untuk pengukuran dari SDM yang dimiliki oleh perusahaan.












9

b.     Kendala dalam Mengaplikasikan Akuntansi Sumber Daya Manusia
ASDM merupakan salah satu bentuk perkembangan dalam ilmu Akuntansi. Hanya saja, sampai saat ini belum adanya kesepakatan dalam menerapkan SDM sebagai Asset yang dimiliki oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Rispantyo menyimpulkan, belum adanya kesepakatan tersebut dikarenakan untuk dapat dikategorikan sebagai aktiva, maka sumberdaya manusia harus memenuhi syarat: difinition, measurement, relevan dan reliability. Dari beberapa syarat tersebut, yang menjadi permasalahan utama untuk dapat menerapkan akuntansi sumberdaya manusia adalah measurement.
Sementara itu, Suwarto (2006) dalam Ayu dan Didied mengemukakan, kendala atau masalah yang mungkin ditemui dalam penerapan ASDM dapat berupa masalah teknis dan masalah konsep. Masalah teknis, berupa ASDM berdasar nilai boleh dikatakan lebih berpotensi daripada masalah konsep karena aspek teknis penilaian ASDM dapat berdasarkan penilaian para ahli dari luar profesi akuntan, seperti Psikolog, Psikometrisian, dan lain sebagainya.
Sebagai suatu konsep ASDM belum dapat diterima sebagai suatu GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) atau prinsip-prinsip yang berlaku umum, hal ini disebabkan karena adanya syarat pengukuran suatu item tertentu sebagai suatu asset yang diatur dalam FASB no.5 (Tunggal, 2004) yaitu: (1) Measurement (dapat diukur) dan (2) Relevance dan reliability.
Gambling (1976) dalam Ayu dan Didied berargumentasi bahwa tidak mungkin untuk memasukkan sumber daya manusia ke dalam neraca seperti gedung dan bangunan pabrik. Ia juga berpendapat bahwa kapitalisasi atas biaya rekrut dan pelatihan termasuk dalam problema pengalokasian overhead.
Mee (1982) dalam Ayu dan Didied juga berargumentasi bahwa human asset tidak dapat diuraikan dari elemen-elemen yang lain dari suatu organisasi yaitu pegawai berinteraksi dan mencapai efektivitas. Ia juga menambahkan bahwa suatu organisasi tidak dapat mengontrol manusia sama halnya dengan mengontrol asset fisik.

10
BAB III
PENUTUP
a.      Kesimpulan
Bidang akuntansi sumber daya manusia yang berkembang sejak tahun 1960-an memiliki makna, yaitu suatu proses untuk mengidentifikasikan dan mengukur data tentang sumber daya manusia dan menyampaikan informasi tersebut kepada mereka yang berkepentingan.
Tiga hal penting yang terdapat pada akuntansi sumber daya manusia, yaitu:
• Mengkapitalisasi kos sumber daya manusia secara konseptual lebih dibenarkan daripada menganggapnya sebagai beban.
• Informasi sumber daya manusia memungkinkan lebih relevannya keputusan yang diambil pihak intern atau ekstern perusahaan.
• Manusia merupakan sumber daya yang bernilai dan merupakan bagian integral dari sumber daya perusahaan.














11
DAFTAR PUSTAKA


















12


Komentar